Aku hanyalah hamba-Mu, Ya Robb
- sallonne sallonne
- Jul 18, 2019
- 2 min read
Updated: Jul 19, 2019
Allah s.w.t. sangat gembira menerima permohonan taubat dari hamba-hambaNya.

Kerinduan pada Haramain akan semakin menebal di jiwa, semakin menusuk qolbu apabila kita berusaha gigih menghadirkan rasa, "aku hanyalah hamba-Mu Ya Robb... ampunkan daku...".”
Kerinduan pada Haramain akan semakin menebal di jiwa... semakin menusuk qolbu apabila kita berusaha gigih menghadirkan rasa.... "aku hanyalah hamba padaMu Ya Robb... ampunkan daku....."
Cadangan tips untuk difikirkan :
Sebelum berdoa, hadirkan dalam hati rasa betapa Maha Pengampun, Pemurah dan Penyayangnya Allah kepada hamba-hambaNya. Kita yang saban hari berlumuran dosa pun Allah tetap terima sebagai tetamuNya.... hadirkan rasa 'malu'nya diri kepada Dia Yang Maha Melihat apa yang kita pernah lakukan......sambil hayati hadith-hadith ini....
Dari Anas bin Malik rodhiallahu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah kamu lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula.”
(HR. Tirmidzi, ia berkata, ”hadits ini hasan shahih.”)
Sedarilah juga dalam hati bahawa Allah s.w.t. sangat gembira menerima permohonan taubat dari hamba-hambaNya.....
“Sesungguhnya Allah lebih bergembira terhadap taubat hamba-Nya ketika ia bertaubat kepada-Nya, daripada seorang dari kamu yang sedang naik kenderaan (unta)nya di padang pasir, lalu unta itu lepas darinya sedangkan makanan dan minumannya ada di atas unta itu. Maka dia berputus asa, lalu dia datang ke sebuah pohon dan berbaring di bawahnya dengan perasaan putus asa. Ketika dalam keadaan demikian tiba-tiba untanya sudah berdiri di sisinya, lalu dia pegang kendalinya, kemudian dia berkata – karena sangat gembiranya –
‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhan-Mu’. Dia salah ucap karena sangat gembiranya”
(Hadis Riwayat Muslim)
Comments